Jumat, 09 Oktober 2015

Tentang Akidah

Ini adalah cerita fiksi, khayalan, semoga terdapat manfaat di dalamnya.

Setiap hari sabtu malam minggu, sudah menjadi jadwal dari Ibu 2 anak ini untuk bercerita. Yah sudah menjadi kebiasaan keluarga, untuk berkumpul keluarga. Hal yang diceritakan pun bukanlah cerita dongeng khayalan seperti pinokio, spiderman, supermen, atau yang lainnya. Melainkan cerita tentang sejarah Islam, tentang para pejuang-pejuang Islam yang gagah, hal itu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anaknya terhadap Islam.

“Ibu, hari ini Ibu akan bercerita tentang siapa lagi, Muhammad al-Fatih lagi kah?” ucap sang kakak, anak pertamanya.

“Hari ini Ibu, tidak akan bercerita tentang Pejuang Islam yaa,, melainkan tentang akidah.”

“Yaahhh... sepertinya tak menarik “ dengan wajah menunduk, sang bungsu pun berucap.

“Anak-anak Ibu yang pintar-pintar ini tau tidak, kita itu darimana? Ngapain coba kita di dunia ini? Dan akan kemana setelah ini?” tanya sang Ibu terhadap anak-anaknya yang sedang cemberut itu.

Namun tak ada respon dari sang anak. Dengan tersenyum sang Ibu kembali berkata

“Yaa udah, Ibu mau cerita... dengerin yaaa.. “

“ Pada suatu hari, ada 2 orang pendaki gunung, yang satu orang Islam seperti kita, yang satu lagi orang bukan islam atau seseorang yang nggak percaya akan adanya Allah”

“Emang ada yah bu” tanya sang bungsu

“Ada, sampai saat ini juga ada, ibu lanjutin yaa...
Dalam perjalanan mendaki gunung, mereka berdua bercakap-cakap, mengenai Tuhan.
  • Orang yang bukan Islam : “ Aku, tak percaya adanya Tuhan, segala sesuatu pasti ada dengan sendirinya, kayak main sulap “'Cling'” datang dan pergi.
  • Orang yang Islam : Segala sesuatu pasti ada yang menciptakannya.

Pada saat sampai di puncak, mereka berdua lihat ada kapal gede banget di puncak gunung itu.

Sang atheis (Orang yang tidak percaya adanya tuhan) Kaget, dan berkata : “ Kok Bisa ada kapal segede ini, di puncak gunung? Pasti ada yang membawanya kesini.!”
Nah orang Islamnya menjawab : “Apa sekarang kamu sudah percaya bahwa segala sesuatu itu ada yang menciptakannya? Buktinya kapal ini, kamu percaya bahwa kapal tidak akan bisa sampai disini dengan sendirinya. Pasti ada yang membawanya. Begitu juga manusia. Ia tidak akan sampai disini kecuali karena ada yang membawanya sampai disini. Itulah Allah, Sang Pencipta kita.”

Sekarang Ibu tanya sama anak-anak ibu yang pinter ini. Sudah percaya belum kalau kita disini karena ada Allah yang menciptakan kita.?

“Sudah Ibu...” Jawab sang anak serempak.

Nah Ibu mau tanya lagi nih, kemarin itu Ibu beliin kakak sama adek puzle yaa, punya kakak puzzlenya hewan Gajah, punya adek puzzlenya hewan sapi. Iyaa kan ?
“ Iyaa bu, padahal dede pengennya puzlenya itu singa, ibu beliinnya palah sapi” celetuk sang adik, dengan wajah yang menggemaskan karena kesal.

“Alhamdulillah lho dek, udah ibu beliin, belajar bersyukur yaa... kembali kepokok pembahasan.. Nah Kemarin itu ibu beliin kakak sama adek bentuk puzzle yang berbeda, sudah ada buku panduannya masing – masing yaa. Kalo seandainya buku panduannya tertukar bisa nggk dikerjain itu puzzlenya? Tentu saja tidak akan bisa, karena nggk sesuai aturannya.

Begitu pula manusia nak, Allah menciptakan manusia sepaket dengan aturannya yakni al-Quran dan Sunnah. Apabila manusia berjalan sesuai dengan aturannya maka akan selamat dunia akhirat. Namun jika tidak sesuai pasti kehidupannya akan sempit dan menderita nak.

Contoh lain yaa, Ibu punya sebuah Hp, Ibu bisa menggunakan Hp itu karena ada buku panduannya. Coba kalo seandainya Ibu salah membaca buku panduan, misal Ibu palah membaca buka panduan mesin cuci untuk menggunakan Hp itu. Nyambung nggk? Jika tetap digunakan dengan buku panduan yang salah. Pasti Hp Ibu akan rusak. Iyaa Nggak?

Sekarang Kakak sama Adek sudah mengerti kan? Kalo kita hidup di dunia ini harus sesuai syariat atau aturan yang Allah berikan. Harus bisa menempatkannya dalam setiap aktivitas yang dilakukan setiap hari. Karena setiap apa yang kita lakukan selalu dicatat oleh malaikat, dan akan dipertanggung jawabkan kelak di akhirat.

Nah kembali ke pertanyaan awal, Kita itu dari mana? Untuk apa disini? Dan akan kemana nantinya?

“Kakak berusaha menjawab yah bu,” ucap sang kakak, sang Ibu tersenyum sambil mengangguk.

“Kita itu berasal dari Allah, karena Allah yang menciptakan kita. Dan kita disini itu di dunia ini diperintahkan untuk beribadah kepada Allah, menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan Allah. Dan setelah ini kita akan kembali kepada Allah, kita nanti juga akan di hisab atau dimintai pertanggung jawabban atas apa yang kita lakukan di dunia ini. Benar kan Bu” Ucap sang kakak, panjang lebar.

“Tepat sekali nak, Jadi mulai sekarang kita harus lebih berhati-hati dalam bertindak, harus memikirkan kembali, dan mengaitkannya dengan aturan Allah. Jika kita akan bertindak, coba fikirkan, sesuai tidak ini dengan Syariat? Seperti itu seterusnya ya nak”

“Iyaa Ibu” Jawab sang anak serempak

“karena sudah malam, ayoo kakak sama adek tidur, besok harus bangun pagi untuk sholat subuh, sebelum tidur berwudhu dulu, dan jangan lupa berdoa yaa”

Sekian, cerita khayalannya.. Semoga Bermanfaat...

By : Ana Dia Friska

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulislah Tulisan Yang Menurut Anda Baik